Pages

Senin, 27 Agustus 2012



MADING 17'an JURNALISTIK GESA






BERITA UTAMA


Merdeka atau Mati
Hari Kemerdekaan adalah hari dimana para pahlawan kita berhasil melepas negara Indonesia dari cengkraman tangan para penjajah seperti halnya yang dikatakan kepala sekolah kita Drs I Made Wibawa “ Hari Kemerdekan adalah hari jadi bangsa Indonesia”. Menurut beliau dengan diadakan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus merupakan sebuah momen untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan. Tempat tidak dijadikan masalah dalam melaksanakan upacara bendera yang terpenting adalah etika yang baik dalam melaksanakannya disertai perangkat upacara yang jelas. Hari kemerdekaan ini tidak serta merta menyadarkan masyarakat tentang arti kemerdekaan. Persoalan tentang pemahaman kemerdekaan tersebut tergantung dari warga Indonesia itu sendiri. Semakin mereka sadar tentang arti kemerdekaan Indonesia mereka akan semakin giat mengisi kemerdekaan tersebut.
         Di sekolah tercinta ini kita melakukan upacara bendera dengan lebih variatif. Kita akan melibatkan marching band dan penambahan pasukan pengibar bendera merah putih sesuai jumlah pada kalimat 17 Agustus 1945. Kepala sekolah yang memiliki kelahiran 11 Januari ini mengaharapkan Indonesia kedepannya lebih bisa sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Beliau juga mengatakan kita sebagai siswa SLUA Saraswati 1 diharapkan bisa memanfaatkan  IPTEK kemajuan bangsa dengan tidak terlalu bersifat materialitis endomis tetapi lebih menetapkan suasana kehidupan yang diisyaratkan oleh  Pancasila. (gri, dwe, cha)



TAJUK



Bebas Merdeka Dari Kolonialisme


17 Agustus 1945 adalah dimana hari yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia. Indonesia sebagai suatu negara-bangsa dipercaya sudah bebas merdeka dari kolonialisme, namun juga ia dipercaya belum benar-benar merdeka untuk mengatur dirinya sendiri, bebas mencapai tujuan dan cita-cita kemerdekaannya. Fakta ekonomi sering disebut menjadi contoh betapa negara-bangsa ini belum tegak berdiri. Ini membuat terlontar pertanyaan “apa kita benar-benar merdeka?”
Kita perlu mengubah hal ini dan membangkitkan kembali minat terhadap warisan para leluhur nasional kita. Guru dan orang tua memiliki peran besar dalam hal ini. Tergantung pada mereka untuk menggunakan kreativitas dan imajinasi guna menghidupkan kembali sejarah bagi generasi muda, sehingga mereka bisa menghargai apa yang telah dilakukan para pendahulu mereka.
Mereka memiliki kewajiban membuat sejarah menyenangkan dan berperan bagi para remaja masa kini. Hanyalah ketika kaum muda kita bisa diyakinkan untuk menghargai dan memuliakan para pendahulu, maka mereka akan mampu menghargai kebebasan yang diraih melalui kemerdekaan serta harga diri tak ternilai yang muncul dari kemampuan   untuk membuat keputusan sendiri dan menentukan masa depan sendiri.
Saat ini kita sedang menghadapi banyak tantangan: korupsi, kemunduran moral, ketidakstabilan ekonomi global dan persaingan global. Namun tantangan-tantangan ini tidak ada apa-apanya dibanding perjuangan untuk membebaskan diri dari cengkeraman penjajahan.
Kita, seluruh bangsa Indonesia bersama akan mampu mengatasi tantangan-tantangan yang kita hadapi sekarang. Namun hanya dengan belajar dari masa lalu kita akan mampu menjamin masa depan. (pra, cha)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar