MADING 17'an JURNALISTIK GESA
BERITA UTAMA
Merdeka atau Mati
Hari Kemerdekaan adalah hari
dimana para pahlawan kita berhasil melepas negara Indonesia dari cengkraman
tangan para penjajah seperti halnya yang dikatakan kepala sekolah kita Drs I
Made Wibawa “ Hari Kemerdekan adalah hari jadi bangsa Indonesia”. Menurut
beliau dengan diadakan upacara bendera pada tanggal 17 Agustus merupakan sebuah
momen untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan. Tempat tidak dijadikan masalah
dalam melaksanakan upacara bendera yang terpenting adalah etika yang baik dalam
melaksanakannya disertai perangkat upacara yang jelas. Hari kemerdekaan ini
tidak serta merta menyadarkan masyarakat tentang arti kemerdekaan. Persoalan
tentang pemahaman kemerdekaan tersebut tergantung dari warga Indonesia itu
sendiri. Semakin mereka sadar tentang arti kemerdekaan Indonesia mereka akan
semakin giat mengisi kemerdekaan tersebut.
Di sekolah tercinta ini kita melakukan
upacara bendera dengan lebih variatif. Kita akan melibatkan marching band dan
penambahan pasukan pengibar bendera merah putih sesuai jumlah pada kalimat 17
Agustus 1945. Kepala sekolah yang memiliki kelahiran 11 Januari ini
mengaharapkan Indonesia kedepannya lebih bisa sejajar dengan bangsa-bangsa maju
lainnya. Beliau juga mengatakan kita sebagai siswa SLUA Saraswati 1 diharapkan
bisa memanfaatkan IPTEK kemajuan bangsa dengan
tidak terlalu bersifat materialitis endomis tetapi lebih menetapkan suasana
kehidupan yang diisyaratkan oleh
Pancasila. (gri, dwe, cha)
TAJUK
Bebas Merdeka Dari Kolonialisme
17
Agustus 1945 adalah dimana hari yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia.
Indonesia sebagai suatu negara-bangsa dipercaya sudah bebas merdeka dari
kolonialisme, namun juga ia dipercaya belum benar-benar merdeka untuk mengatur
dirinya sendiri, bebas mencapai tujuan dan cita-cita kemerdekaannya. Fakta
ekonomi sering disebut menjadi contoh betapa negara-bangsa ini belum tegak
berdiri. Ini membuat terlontar pertanyaan “apa kita benar-benar merdeka?”
Kita perlu
mengubah hal ini dan membangkitkan kembali minat terhadap warisan para leluhur
nasional kita. Guru dan orang tua memiliki peran besar dalam hal ini.
Tergantung pada mereka untuk menggunakan kreativitas dan imajinasi guna
menghidupkan kembali sejarah bagi generasi muda, sehingga mereka bisa
menghargai apa yang telah dilakukan para pendahulu mereka.
Mereka
memiliki kewajiban membuat sejarah menyenangkan dan berperan bagi para remaja
masa kini. Hanyalah ketika kaum muda kita bisa diyakinkan untuk menghargai dan
memuliakan para pendahulu, maka mereka akan mampu menghargai kebebasan yang
diraih melalui kemerdekaan serta harga diri tak ternilai yang muncul dari
kemampuan untuk membuat keputusan sendiri dan menentukan masa depan
sendiri.
Saat ini kita
sedang menghadapi banyak tantangan: korupsi, kemunduran moral, ketidakstabilan
ekonomi global dan persaingan global. Namun tantangan-tantangan ini tidak ada
apa-apanya dibanding perjuangan untuk membebaskan diri dari cengkeraman
penjajahan.
Kita, seluruh
bangsa Indonesia bersama akan mampu mengatasi tantangan-tantangan yang kita
hadapi sekarang. Namun hanya dengan belajar dari masa lalu kita akan mampu
menjamin masa depan. (pra, cha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar