Protein Anti
Kanker Memerangi HIV?
Supresor
tumor yaitu protein anti kanker p21 banyak ditemukan pada orang-orang yang
kebal terhadap HIV AIDS.
Sebuah
protein yang lebih dikenal sebagai penekan kanker bisa memungkinkan beberapa
orang yang terinfeksi HIV untuk menghentikan virus tersebut untuk selamanya,
seperti yang ditunjukkan oleh penelitian baru.
Produksi
berlebihan protein ini yang disebut p21 terjadi pada sekelompok orang yang
positif HIV yang jarang mengembangkan AIDS, menurut laporan para
ilmuwan dalam pertemuan Himpunan Penyakit Menular Amerika pada tanggal 21
Oktober.
Beberapa
pasien HIV yang dijuluki nonprogresor jangka panjang terinfeksi dengan HIV tapi
nampaknya kebal terhadap pengaruhnya. Walaupun penelitian telah menunjukkan
faktor-faktor yang dapat memisahkan para pasien yang beruntung ini dari
kebanyakan pasien HIV, pokok-pokok yang menggarisbawahi resistensi mereka masih
harus diteliti dengan seksama. "Ini merupakan kelompok khusus pasien yang
secara spontan mampu mengontrol HIV dan tidak sakit karenanya," kata
dokter Mathias Lichterfeld dari Harvard Medical School dan Massachusetts
General Hospital di Boston yang mempresentasikan data baru tersebut.
Pada studi
baru tersebut, para peneliti membandingkan empat kelompok orang yaitu 14 orang
yang negatif HIV, 16 orang dengan HIV yang sedang dalam proses, 10 orang dengan
HIV yang menjalani perawatan dan 15 orang yang infeksi HIVnya sama sekali
terhenti. Kelompok terakhir ini termasuk nonprogresor yang sangat ahli
menghentikan infeksi HIV sampai-sampai tidak ada virus yang terdeteksi oleh tes
rutin. (Para peneliti memastikan infeksi dengan menguji antibodi terhadap HIV).
Para ilmuwan menyebut kelompok pasien tersebut para "pengontrol
elit". "Mereka terdiri dari satu atau kurang dari satu persen
orang-orang yang terinveksi HIV," tutur Lichterfeld.
Para
peneliti memperoleh sel-sel imun yang disebut Sel-sel T CD4 (merupakan sasaran
utama HIV) dari semua relawan dan memberikannya ke laboratorium untuk
diperiksa. Hasil tes menunjukkan bahwa para pengontrol elit memiliki Sel-sel T
CD4 yang menghasilkan 10 hingga 100 kali lipat lebih banyak p21 ketimbang
orang-orang yang berada pada ketiga kelompok lain. "Hal itu bukanlah
perbedaan kecil. Hal tersebut cukup luar biasa," kata Lichterfeld.
Ketika
para peneliti menempatkan sel-sel ini ke piringan laboratorium dan memeriksa
serangan HIV, sel-sel yang berisi p21 menghentikan virus tersebut.
"Data
ini menunjukkan bahwa protein ini bisa mencegah HIV," kata Lichterfeld.
Akan tetapi dia memperhatikan bahwa mekanisme kerja p21 melakukan hal ini dan
bahkan bagaimana sel-sel ini menghasilkan jumlah ekstra protein masih belum
sepenuhnya dimengerti. Mungkin ada variasi genetik yang terlibat, katanya."protein
tersebut mungkin menawarkan cara alternatif untuk mengontrol HIV jika kita bisa
menemukan cara untuk memanipulasi protein p21 ini pada pasien," katanya.
Namun menggunakan p21 sebagai alat mungkin tidak segampang seperti memberikan
protein tersebut kepada orang-orang.
"Fakta
bahwa peristiwa itu terjadi di alam merupakan sesuatu yang memberikan harapan
yaitu anda memiliki sebuah contoh alami," kata Joel Gallant yang merupakan
seorang dokter penyakit menular yang ahli dalam HIV di Universitas Johns
Hopkins di Baltimore. Walaupun banyak pertanyaan yang perlu dijawab sebelum
menemukan cara untuk menggunakan p21 secara klinis, hal ini bisa saja sangat
penting suatu hari untuk pengontrolan HIV yang lebih baik," tuturnya
Oleh
: Kadek Wiga Widhianti ( X LAB 2 ) (41)